MEDAN – Struktur bangunan di Kota Medan masih banyak bermasalah terutama pada gedung bertingkat. Hal ini dikarenakan pada saat awal pembangunan, bangunan tersebut tidak menggunakan jasa konstruksi, sehingga penghitungan bahan bangunan tidak maksimal. Diperkirakan, sekitar 70% developer atau pengembang tidak menggunakan jasa konstruksi dalam melakukan perencanaan bangunannya. Pada umumnya, saat membangun bangunan masyarakat lebih memilih melihat bangunan contoh, kemudian ditanyakan ke tukang bangun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Sumut, Prof Dr Ing Johannes Tarigan saat konfrensi pers tentang Musyawarah Daerah (Musda) HAKI dan Seminar periode 2012-2015, Kamis (18/10). “Hanya sekitar 20%-30% yang sadar menggunakan jasa konstruksi. Ini mengakibatkan banyak bangunan baik itu rumah atau gedung yang tidak sesuai hitungan,’’” ujarnya didampingi bendahara HAKI Sumut Martoni Anggusti.
Johannes menjelaskan, bila pembangunan gedung ataupun rumah tidak menggunakan jasa konstruksi hasil bangunannya gampang bermasalah. Seperti turun, retak dan miring .“Kalau rumah, karena biasanya hanya 2 tingkat, tidak terlalu bermasalah. Tetapi kalau gedung, sangat berdampak, salah satunya saat terjadi gempa, ‘’lanjutnya.
Seharusnya, saat akan mengajukan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), jasa konstruksi ini langsung dilaksanakan. Karena hitung-hitungan bangunan harus sesuai dengan yang dilakukan di lapangan. “Tapi saat ini yang ada, IMB bisa saja keluar hanya dengan memperlihatkan gambar bangunan oleh tim dinas. Padahal ini sangat berbahaya, ‘’ ucapnya.
Sekretaris HAKI, Lamsiar Pasaribu menambahkan, developer hanya menggunakan jasa arsitek pada awal bangunan. “Arsitek itu kan hanya untuk menggambar rencana bangunan saja, sedangkan hitungan ketentuan material itu harus dilakukan pihak konstruksi,” katanya seraya menambahkan gedung lantai empat ke atas sudah harus menggunakan jasa konstruksi. (ram)
Sumber : http://www.hariansumutpos.com/2012/10/43976/rawan-retak-dan-miring
Keterangan foto : HAKI: Anggota Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Sumut foto bersama. Kamis (18/10)